Warna Timur Negeriku
Karya: Hindun
(Batik Air, 2 April 2019)
Hembusan dingin AC menyembur
dari celah lampu langit-langit pesawat
Menandai kursi yang kusandarkan
Mengudara.
Beberapa
kali pengumuman itu berbunyi
Cuaca tak
bersahabat
Itulah microfon
suara pramugari
Sampaikan berita
pada semua penumpang.
Cukup bergetar
dan tanda tanya
Tapi kuyakin
selamat sampai tujuan
Meski hampir
tiga jam dalam cakrawala.
Semoga do’a
para kawan diijabah
Karena besok
reuni kan tiba
Berkumpul,
tawa, dan canda
Mensyukuri usia
menanjak jelita.
Robbi....
terima kasih atas karunia-Mu.
Di awal
April telah kulangkahkan kaki
Rasakan keindahan
alam-Mu
Di belahan
timur Indonesia.
Tanpa
izin-Mu, tiada mungkin kusinggahi
Kampung Bajo
yang bertahan hidup dengan air
Di atas laut
ciptaan-Mu.
Lanjut ke
Desa Leppe, Wekoila.
Mereka
tumbuh dalam keluarga-keluarga yang mengandalkan
keterampilan
menangkap ikan,
berenang,
dan sangat menyatu dengan asinnya laut.
Bahasa
mereka pun menjadi ciri
Dari sebuah
dialek khasanah negeri
yang kaya
akan aneka kreasi
Para penutur
di tanah tercinta.
Suatu perilaku
menjadi khas
dalam muatan
diskusi para pegiat ilmu
yang peduli
akan kondisi negeri
hingga kami
harus berbagi
dalam ide
dan wacana
untuk semesta
yang penuh warna.