Sabtu, 06 April 2019

Warna Timur Negeriku


Warna Timur Negeriku
                                                                   Karya: Hindun
                                                                                   (Batik Air, 2 April 2019)

Hembusan dingin AC menyembur
dari celah lampu langit-langit pesawat
Menandai kursi yang kusandarkan
Mengudara.

Beberapa kali pengumuman itu berbunyi
Cuaca tak bersahabat
Itulah microfon suara pramugari
Sampaikan berita pada semua penumpang.

Cukup bergetar dan tanda tanya
Tapi kuyakin selamat sampai tujuan
Meski hampir tiga jam dalam cakrawala.
Semoga do’a para kawan diijabah
Karena besok reuni kan tiba
Berkumpul, tawa, dan canda
Mensyukuri usia menanjak jelita.

Robbi.... terima kasih atas karunia-Mu.
Di awal April telah kulangkahkan kaki
Rasakan keindahan alam-Mu
Di belahan timur Indonesia.
Tanpa izin-Mu, tiada mungkin kusinggahi
Kampung Bajo yang bertahan hidup dengan air
Di atas laut ciptaan-Mu.
Lanjut ke Desa Leppe, Wekoila.
Mereka tumbuh dalam keluarga-keluarga yang mengandalkan
keterampilan menangkap ikan,
berenang, dan sangat menyatu dengan asinnya laut.

Bahasa mereka pun menjadi ciri
Dari sebuah dialek khasanah negeri
yang kaya akan aneka kreasi
Para penutur di tanah tercinta.

Suatu perilaku menjadi khas
dalam muatan diskusi para pegiat ilmu
yang peduli akan kondisi negeri
hingga kami harus berbagi
dalam ide dan wacana
untuk semesta yang penuh warna.

Terbang Lagi


Terbang Lagi
                                             Karya Hindun
                                                                  (Batik Air, 31 Maret 2019)


Di atas tiga puluh lima ribu kaki
di atas permukaan laut
di udara kubersama pilot dan pramugari
serta penumpang lainnya.

Kendari
Berangkat dini hari
Kalahkan rasa kantuk yang masih menyelimuti
Sejak pukul 03.00 duduk di flight site 24 c
Menuju Sulawesi Tenggara
Sebagian tanah airku juga

Semoga ini punya makna
untuk anak, cucu dan keluarga
Sebuah perjuangan dalam wujudkan asa
Menjadi Profesor yang dapat dibangga
bahkan oleh kampus tercinta
dan dunia ilmu yang menunggu hadirku
pada puncak prestasi, ikhtiarku.


Minggu, 17 Maret 2019

Oh, New Zealand


Oh, New Zealand
                                                          Karya “Hindun” (17 Maret 2019)


Piluuu bagai kulit tergesek-gesek benang layangan
Membayangkan.....
Menyedihkan......
Meski hanya lewat kabar di medsos yang berseliweran.
Saudara-saudara kami di New Zealand
banjir darah.

Di manakah hati nurani?
Apa beda manusia dengan robot?
Apa beda manusia dengan hewan?
Masihkah muslim dijadikan lawan?
Masihkah kau sebut kami bukan kawan?

Islam itu damai
Islam itu indah
Kami cinta kedamaian
Kami cinta keindahan

Hentikan perilaku terkutuk itu
Hentikan memerangi muslim
Karena muslim bukanlah teroris.